SELAMAT DATANG DI BLOG RUMAH INSAN BELAJAR || BAGI YANG INGIN MEMPUBLIKASI ULANG MENGENAI ISI DARI BLOG INI HARAP CANTUMKAN LINK SUMBER DAN PENULIS. TRIM'S

Memahami Pengembangan Kurikulum

Senin, 04 Agustus 2014 |





PENGEMBANGAN kurikulum hakikatnya adalah kegiatan menghasilkan kurikulum baru yang lebih diharapkan. Para ahli menyimpulkan bahwa pengembangan kurikulum didasari adanya upaya mengarahkan kurikulum sekarang ke tujuan pendidikan yang diharapkan karena adanya berbagai pengaruh yang sifatnya positif yang datangnya dari luar atau dari dalam sendiri, dengan harapan agar peserta didik dapat menghadapi masa depannya dengan baik. Oleh karena itu pengembangan kurikulum hendaknya bersifat antisifatif, adaptif, dan aplikatif.
          Dalam pengembangan kurikulum dapat diarahkan  jangka pendek dan jangka panjang. Situasi masyarakat sekarang dan yang akan datang dapat diantisipasi diantaranya sebagai berikut ; perubahan dari masyarakat  agraris ke industri, pengembangan IPTEK, pengangguran intelek dan terbatasnya lapangan kerja, masyarakat yang komplek tetapi bersifat individualistis, pengaruh globalisasi dan adanya revolusi arus informasi dan sebagainya.
          Di era sekarang ini, pengembangan kurikulum tentunya memperhatikan tuntutan dan mencapai kebutuhan masa depan peserta didik, karena mereka akan hidup dan membangun kehidupan di eranya nanti bersama dengan masyarakat dan lingkungan yang pasti berbeda. Pada tataran pelaksanaannya tentu tidaklah mudah mewujudkannya. Tetapi jika negeri ini serius mewujudkan harapan anak bangsa, mestinya juga konsisten mewujudkan tujuan pendidikan yang hakikatnya menyangkut masa depan hidup dan kehidupan umat manusia.

Seputar Pengembangan Kurikulum
          Kegiatan pengembangan kurikulum meliputi kegiatan merencanakan, merancang, dan memprogramkan berbagai komponen penunjang dalam terkait berbagai sistem penjenjangan, sistem kredit, sistem semester, sistem administrasi, sistem bimbingan, dan sistem evaluasi. Komponen pokok yang perlu juga dikembangkan, adalah struktur program dalam kurikulum, silabus termasuk, materi dan media pelajaran, metode, strategi dan pendekatan dan evaluasi hasil belajar. Perkembangan IPTEK, pengaruh globalisasi, dan sebagainya akan mempengaruhi karakter peserta didik sekarang. Mereka, peserta didik sekarang bukannya peserta didik seperti dialami oleh pengembang kurikulum kala menjadi peserta didik dahulu. Mendidik dan mempersiapkan peserta didik untuk era mereka, bukan era kita.
          Pengembangan kurikulum hendaknya tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, nilai-nilai hidup, tujuan pendidikan nasional GBHN, peraturan pemerintah, dan juga hendaknya memperhatikan perkembangan IPTEK dan karakteristrik peserta didiknya.

Pengembang Kurikulum
Pihak-pihak yang tergabung dalam Tim Pengembang Kurikulum biasanya berbagai ahli pada lembaga pendidikan yang relevan, sebagai nara sumber yang ada dinas pendidikan, pendidikan tinggi, pendidikan dasar menengah, guru ahli. Pihak-pihak berada pada posisi produsen. Ada juga nara sumber yang didatangkan dari berbagai perusahaan, perindustrian, bank, BUMN, dinas terkait sebagai konsumen.
          Kemudian nara sumber yang memposisikan diri di pihak ahli adalah: pedagang, psikologi, filosof, sosiolog, metodolog, tekhnolog pendidikan, ahli program studi yang terdapat pada kurikulum yang akan dikembangkan. dan Jangan lupa pihak yang paling berkepentingan dalam proses pengembangan tersebut yaitu Pendidik seperti guru senior, pamong, tutor, dosen, widyaiswara.
          Beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap perubahan-perubahan yang mengarah kepada terjadinya pengembangan kurikulum biasanya adalah: Politik pendidikan, faktor ini merupakan relasi proses munculnya tujuan pendidikan dengan cara-cara pencapaian yang didasarkan kekuatan yang mengerakkan pengaruh. Perubahan kebijakan tentang peran negara terhadap pendidikan. Pengaruh yang datang dari luar bidang pendidikan bahkan luar kebijakan dan kekuatan juga merupakan faktor lain yang terjadi pada terjadi perubahan kurikulum. Beberapa hasil penemuan baru disegala bidang dan aspek kehidupan merupakan faktor lain yang turut memberi andil dalam proses pengembangan tersebut. Pengaruh perkembangan sains dan teknologi sehingga memposisikan kurikulum menjadi tertinggal dari jamannya.
          Beberapa isu yang mendasari pengembangan kurikulum dan  sering dilontarkan di kampus-kampus. Isu-isu tersebut berkaitan seputar kuantitas, kualitas, relevansi, akuiti, produktivitas, masa depan, dan dinamika sistem pendidikan tinggi. Kemudian pada pengembangan kurikulum, untuk setiap komponen tidak selalu sama. Komponen yang sering terjadi pengembangan dalam adalah struktur program dan silabus. Pada struktur program yang selalu ikut mengalami perubahan terjadi pada munculnya mata pelajaran baru dan hilangnya suatu mata pelajaran yang lama. Alokasi waktu juga sering mengalami penambahan atau pengurangan untuk setiap mata pelajaran. Sedang pada silabus terjadi pengembangan pada penyesuaian sumber belajar dan media, metode dan strategi yang digunakan.
         
Pendekatan Pengembangan Kurikulum
Kemudian beberapa pendekatan yang mendasari pengembangan kurikulum adalah pendekatan-pendekatan yang  berdasarkan materi, tujuan, kemampuan.


Pendekatan Berdasarkan Materi,
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang paling pertama dan utama dilakukan. Salah satu kemampuan guru dalam memainkan perannya sebagai informator dapat dilihat bagaimana ia memilih dan menentukan materi. Pemilihan materi merupakan inti dari proses belajar-mengajar. Pembahasan seputar pengembangan kurikulum utamanya pembahasan bagaimana sumber belajar dapat berkembang. Para ahli seperti Roger mengungkapkan langkah-langkah perencanaan dan pengembangan kurikulum yang materinya menuju ke tujuan pendidikan adalah tentang bahan apa yang akan diajarkan, untuk mengetahui berhasil tidaknya proses belajar, diukur dengan seberapa jauh siswa dapat menguasai bahan; bagaimana cara mengetahui hasil belajar; bagaimana cara mengajar yang baik; cara pengorganisasian bahan pelajaran; buku sumber yang relevan; media yang tepat; dan tujuan pendidikan.
Pendekatan Berdasarkan Tujuan,
merupakan pengembangan kurikulum yang berdasarkan  pendekatan tujuan pendidikan yang telah dicantumkan terlebih dahulu. Tujuan pendidikan di Indonesia  tertera dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) menuju Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP/silabus). Tujuan GBHN dijabarkan menjadi tujuan-tujuan yang lebih terinci, yang akhirnya  ketujuan yang bersifat operasional. Dari tujuan yang bersifat operasional biasanya  berupa Tujuan Instruksional Khusus (TIK) inilah dicari topik-topik pembahasan  yang lengkap, yang nantinya akan menjadi GBPP. Akhirnya  tersusunlah  kurikulum dengan silabus (GBPP) yang terurai. Langkah-langkah  berikutnya dari Tujuan Instruksional Umum (TIU) ke TIK kemudian dijabarkan  pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau Satuan Aktivitas Perkuliahan (SAP).
Pendekatan berdasarkan kemampuan,
Pendekatan ini sebetulnya sama dengan pendekatan berdasarkan tujuan. tetapi lebih operasional. Bagaimana kegiatan pembelajaran beraakhir menuju  kemampuan yang ditetapkan sebagai standar kelulusan lembaga pendidikan tersebut.

Pengembangan Kurikulum
Pada Tingkatannya.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Nasional. Kaadaan Indonesia yang beragam etnis, kultur, geografis, demografi, adat istiadat, bahasa, kebudayaan dan lain sebaginya, maka di Indonesia ada kurikulum nasional dan lokal. Disekolah dalam lingkungan Dinas Pendidikan ada  kurikulum yang diberikan secara nasional, evaluasinya diselenggarakan dalam bentuk EBTANAS atau kini UN. Sedang yang mengacu pada kurikulum lokal, evaluasinya  diselenggarakan dalam bentuk EBTA. Untuk Pendidikan Agama kurikulumnya dari pusat, tetapi ujiannya melalui EBTA karena Pendidikan Agama tidak hanya bersifat kognitif saja, tetapi lebih diutamakan adalah pada pembentukan watak yang Agamis.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Lokal. Sasaran Pengembangan kurikulum tingkat lokal; Penyusunan kurikulum Muatan Lokal; Berbagai kegiatan Penataran, seminar, KKG, K3S dan lain-lain; Berbagai kegiatan yang mendukung  profesi kependidikan; Proyek pendidikan bersifat lokal
Pengembangan Kurikulum Tingkat Sekolah. Yang dikembangkan antara lain; Untuk pendidikan tinggi terutama pada Tri Dharma Perguruan Tinggi (Program pendidikan, penelitian dan pengabdian); Untuk pendidikan menengah kebawah, sekolah dapat mengembangkan kurikulum  yang bersifat ekstra kurikuler dan berbagai  kegiatan akademik yang dikoordinasi oleh sekolah misalnya  kursus komputer, bahasa Inggris, Matematika dan lain-lain.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Kelas. Pengembangan kurikulum di tingkat kelas ini sangat dipengaruhi oleh kreativitas guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang mampu melibatkan aktivitas siswa dan menjadikannya pembelajaran yang bermakna. Meskipun kurikulum tertulis sudah sangat bagus. Namun ditangan guru yang  kurang kreatif maka hasilnya tidak banyak mampu memberikan pengaruh berarti.

0 komentar:

Posting Komentar