2.
Idealitas Pengembangan
Kurikulum PAI
“Kurikulum bicara
keharusan bukan kemungkinan”
(Dede Rosyada , 2004:26)
Peran
Strategis Pendidikan Agama
“Didiklah dan persiapkanlah anak-anakmu untuk suatu zaman yang bukan
zamanmu, karena mereka akan hidup pada
zaman
yang bukan zamanmu.”
(Ali bin Abi Thalib ra)
Pesan Khalifah
Ali bin Abi Thalib ra, tentunya memberikan pemahaman kepada kita bahwa hakikat
pendidikan adalah mempersiapkan generasi dari layak hidup menjadi hidup layak
dimasanya. Membicarakan pendidikan berarti membicarakan masa depan hidup peserta
didik dengan standar hidup layak. Generasi ini harus tetap ada (survive) pada masanya dengan masyarakat yang lebih luas (kehidupan global). Kehidupan global merupakan kehidupan yang
syarat dengan pesan persaingan ketat (kompetitif).
Tidak ada cara lain selain mempersiapkan generasi yang memiliki kondisi prima
dalam memanfaatkan potensi diri, lingkungan dan alamnya.
Kotter (1997)[1]
menekankan bahwa untuk bertarung dalam kompetisi masa depan setiap individu
dalam masyarakat suatu negara harus memiliki kemampuan prima dalam menggunakan intaggible assets, yaitu knowledge, learnig competence, dan net working.
Mempersiapkan
generasi prima dalam konteks ini akan menempatkan pendidikan pada posisi yang
amat strategis. Termasuk di dalamnya yang paling berperan adalah pendidikan
agama. Nyatanya
pendidikan Agama mempunyai peranan strategis dalam mengintegrasikan nilai-nilai
dalam seluruh kegiatan pendidikan anak manusia.
[1] Kotter ,1997 seperti yang dikutip Dasim Budimansyah dalam Politik
Pendidikan. naskah Ilmu Pendidikan Praktis IMTIMA,
hlm 313
0 komentar:
Posting Komentar