oleh: Akhmad Mawardi Syahid
ABSTRAK
Wacana kemunculan Psikologi Islam sebagai psikologi alternatif merupakan diskursus yang hangat sejak 1978 saat berlangsungnya Symposium Internasional mengenai Psikologi dan Islam di Riyadh. Dan dalam konteks Indonesia, pertanyaan-pertanyaan yang muncul kembali dalam bentuk pertanyaan yang mendasar pada beberapa kesempatan pertemuan. Dalam Simposium Nasional Psikologi Islam bertema “Membangun Kepribadian Masa Depan” yang diselenggarakan oleh Forum Silaturahmi Mahasiswa Muslim Psikologi se Indonesia (Fosimamupsi) di PSJ-UI Jakarta pada tanggal 17 Juli 2000,seperti : Apakah Islam memiliki teori-teori psikologi, sehingga menimbulkan apa yang disebut dengan diskursus psikologi Islam?;Bagaimana metode dan pendekatan yang digunakan dalam membangunnya, sehingga bermuatan ilmiah?;Apakah psikologi Islam yang bersumber dari filsafat atau tasawuf itu tidak berbau bidah? Beragam pertanyaan yang mengemuka tersebut merupakan hal yang wajar, karena jika dilihat dari perspektif ilmiah kontemporer, psikologi Islam boleh dibilang tidak ada. Kondisi ini dapat dipahami, karena psikologi yang dimaksudkan dalam wacana kontemporer memiliki persyaratan ilmiah yang harus dipatuhi, dan dalam perkembangan karya-karya psikologi Islam tidak sepenuhnya mengikuti aturan baku sebagaimana yang ditetapkan dalam wacana kontemporer tersebut. Akan tetapi jika kita lihat dari perspektif ilmiah Islam, psikologi Islam sesungguhnya telah ada sejak Islam itu sendiri ada, baik dalam bentuk prinsip-prinsip dasar (mabadi’), konsep-konsep filosofis, maupun teori-teori yang didasarkan atas empiris-eksperimental.
Lengkapnya silakan download disini
bohong dan dampaknya
-
Menjauhkan kita kepada yang seharusnya kita DEKAT & mendekatkan kita kepada
yang seharusnya kita JAUHIadalah DAMPAK dari KEBOHONGAN
0 komentar:
Posting Komentar