Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat (1) menyatakan bahwa “Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional,” dan ayat (2) menyebutkan bahwa “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat (2) menyatakan bahwa “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi untuk pendidikan menengah.
Dalam rangka melaksanakan perundangan tersebut, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang meliputi delapan standar, yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar penilaian, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar tenaga kependidikan, dan standar pembiayaan. Pasal 17 (ayat 2) PP tersebut menyatakan bahwa “ Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK. Sejak keluarnya PP. No. 19 Tahun 2005 secara resmi penyusunan kurikulum menjadi tanggung jawab setiap satuan pendidikan (sekolah dan madrasah), dengan demikian tidak lagi dikenal istilah kurikulum nasional yang dulu menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
Hingga saat ini telah terbit tujuh dari delapan Standar Nasional Pendidikan yang seharusnya dijadikan acuan dalam pengembangan dan penyusunan kurikulum sekolah/madrasah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Informasi yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengatakan bahwa pada umumnya sekolah dan madrasah di semua jenjang dan jenis pendidikan sudah melaksanakan KTSP walaupun masih adaptasi model kurikulum (KTSP) sekolah lain atau pusat dan sebagian kecil sekolah/madarasah yang menyusun kurikulum sendiri. Dengan adanya keragaman kemampuan dalam mengembangkan kurikulum sekolah (KTSP), tentu akan berdampak pada kualitas kurikulum yang dihasilkan. Untuk itu perlu dilakukan verifikasi terhadap kurikulum yang disusun dan dikembangkan oleh satuan pendidikan untuk melihat kesesuaiannya dengan standar nasional pendidikan dalam rangka pengendalian mutu kurikulum. Dalam melakukan penelaahan kurikulum tentu saja diperlukan instrumen penelaahan. Berdasarkan hal tersebut disusun panduan penelaahan kurikulum (KTSP) yang diharapkan dapat menjadi masukan kepada Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota dalam melakukan tugasnya menelaah kurikulum sekolah
Lengkapnya
Panduan Penelaahan KTSP
Minggu, 14 November 2010 Diposting oleh Akhmad Mawardi Syahid di 09.08 | Label: Pengembangan KurikulumRespon positif dari pemerintah dengan menetapkan guru sebagai profesi pada tanggal 2 Desember 2004 dan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, menjadikan profesionalisme guru kini menjadi topik yang mengemuka ke ruang publik. Seiring dengan hal tersebut tuntutan akan pendidikan yang bermutu seakan tak terbendung lagi. Betapa tidak, guru merupakan indikator terpenting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Harkat dan martabat guru pun semakin mandapat apresiasi karena dalan UU tersebut telah mengatur tentang penghargaan terhadap profesi guru, baik dari sisi profesional maupun financial serta perlindungan hukum dan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
Peningkatan kualifikasi dan kompetensi, dan keharusan mengikuti uji sertifikasi untuk menentukan kelayakan guru merupakan upaya menyikapi tuntutan profesionalisme guru tersebut. Guru diharapkan tidak terjebak dengan kesibukan rutinitas sehari-hari sehingga lupa dengan peningkatan kompetensi dan profesionalisme, sebagai konsekuensi logis dari pekerjaan yang bersifat professional.
Lengkapnya
Dahulu, di waktu masih sekolah dasar, penulis punya pengalaman psikologis ketika akan menghadapi ulangan atau ujian. Hampir setiap kalinya penulis mengalami gangguan kesehatan yakni terserang penyakit influenza (selesma/pilek). Semakin dibawa berpikir atau mengingat semakin banyak, maaf - ingus yang mau keluar. Suasana ruang yang tenang, hening, menegangkan dan pengawas yang diam, kaku memperparah keadaan. Walaupun akhirnya hasil dari proses penilaian kelas ini tidak mengecewakan.
Gejala seperti itupun kini masih kerap ditemukan penulis pada peserta ulangan atau ujian. Beberapa siswa mengalami gangguan kesehatan dan mental seperti suhu badan naik, mata berair, jantung berdebar, bahkan ada yang akhirnya putus sekolah gara-gara takut karena ada tugas hafalan pada mata pelajaran tertentu. Kasus yang sama juga terjadi pada beberapa mahasiswa middle tes dan final tes, seperti sakit perut, sakit kepala dan mual.
Lengkapnya
WACANA KEMUNCULAN PSIKOLOGI ALTERNATIF
Diposting oleh Akhmad Mawardi Syahid di 08.26 | Label: Psikologioleh: Akhmad Mawardi Syahid
ABSTRAK
Wacana kemunculan Psikologi Islam sebagai psikologi alternatif merupakan diskursus yang hangat sejak 1978 saat berlangsungnya Symposium Internasional mengenai Psikologi dan Islam di Riyadh. Dan dalam konteks Indonesia, pertanyaan-pertanyaan yang muncul kembali dalam bentuk pertanyaan yang mendasar pada beberapa kesempatan pertemuan. Dalam Simposium Nasional Psikologi Islam bertema “Membangun Kepribadian Masa Depan” yang diselenggarakan oleh Forum Silaturahmi Mahasiswa Muslim Psikologi se Indonesia (Fosimamupsi) di PSJ-UI Jakarta pada tanggal 17 Juli 2000,seperti : Apakah Islam memiliki teori-teori psikologi, sehingga menimbulkan apa yang disebut dengan diskursus psikologi Islam?;Bagaimana metode dan pendekatan yang digunakan dalam membangunnya, sehingga bermuatan ilmiah?;Apakah psikologi Islam yang bersumber dari filsafat atau tasawuf itu tidak berbau bidah? Beragam pertanyaan yang mengemuka tersebut merupakan hal yang wajar, karena jika dilihat dari perspektif ilmiah kontemporer, psikologi Islam boleh dibilang tidak ada. Kondisi ini dapat dipahami, karena psikologi yang dimaksudkan dalam wacana kontemporer memiliki persyaratan ilmiah yang harus dipatuhi, dan dalam perkembangan karya-karya psikologi Islam tidak sepenuhnya mengikuti aturan baku sebagaimana yang ditetapkan dalam wacana kontemporer tersebut. Akan tetapi jika kita lihat dari perspektif ilmiah Islam, psikologi Islam sesungguhnya telah ada sejak Islam itu sendiri ada, baik dalam bentuk prinsip-prinsip dasar (mabadi’), konsep-konsep filosofis, maupun teori-teori yang didasarkan atas empiris-eksperimental.
Lengkapnya silakan download disini
PENGEMBANGAN KURIKULUM GURU PAI
Diposting oleh Akhmad Mawardi Syahid di 07.53 | Label: Pengembangan KurikulumMATERI MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KURIKULUM GURU PAI
OLEH : Akhmad Mawardi Syahid
PENDAHULUAN
REKONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM
Perlukah Pendidikan Islam menata ulang dan menyusun kembali strategi pengembangan kurikulum dan pembelajaran?
Jawab :
Pendidikan Islam kiranya perlu menata ulang dan menyu sun (merekonstruksi) kembali strategi pengembangan kurikulum terutama aspek-aspek kurikulum dan pembelajaran- agar eksistensinya selalu bersifat actual dalam merespons berbagai tantangan dunia pendidikan baik yang berskala lokal, nasional maupun global, yang pada gilirannya eksistensi pendidikan Islam menjadi solid dan mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan pendidikan bangsa.
Kurikulum sebagai Suatu Program Kegiatan yang Terencana
Kurikulum sebagai suatu program kegiatan terencana ( program of planned activities) memiliki rentang yang cukup luas, hingga membentuk suatu pandangan yang menyeluruh. Di suatu pihak, kurikulum dipandang sebagai suatu dokumen tertulis (Beauchamp, 1981) dan di lain pihak, kurikulum dipandang sebagai rencana tidak tertulis yang terdapat dalam pikiran pihak pendidik (Taylor, 1970).
Kurikulum sebagai Hasil Belajar yang Diharapkan
Beberapa penulis kurikulum (Johnson, 1977 dan Posner, 1982) menyatakan bahwa kurikulum seharusnya tidak dipandang sebagai aktivitas, tetapi difokuskan secara langsung pada berbagai hasil belajar yang diharapkan (intended learning outcomes). Kajian ini menekankan perubahan cara pandang kurikulum, dari kurikulum sebagai alat (means) menjadi kurikulum sebagai tujuan atau akhir yang akan dicapai (ends). Salah satu alasan utama adalah karena hasil belajar yang diharapkan merupakan dasar bagi perencanaan dan perumusan berbagai tujuan kegiatan pembelajaran.
Download Materi dan soal,
Sudah banyak ahli atau tokoh dunia dari zaman ke zaman yang telah mengungkapkan tentang sifat-sifat dan hakikat manusia. Kupasan merika mengenai sifat hakikat manusia terpusat pada pembahasan mengenai psokologi dan kepribadian manusia. Pada umumnya, para ahli mengembangkan, bahwa kepribadian manusia berupa kombenasi antara badan dan jiwa. Badan terbentuk menurut prinsip-prinsip biologis. Dimulai sejak penciptan manusia pertama hingga pada keturunanya. Adam sebagai manusia pertama diciptakan oleh Allah dari tanah diperlengkapi dengan fungsi-fungsi kejiwaan, sedangkan Hawa diciptakan dari tulang rusuk kiri Adam.
Dalam badan manusia, diperlengkapi oleh Allah dengan anggota-anggota serta bagian-bagian badan untuk kelestarian kehidupan jiwa. Badan melaksanakan tindakantindakan yang digerakkan oleh jiwa dengan cara-cara tertentu. Bekerjanya jiwa pada badan berupa penggunaan fungsi-fungsi kejiwaan yang bukan mental, sedangkan bekerjanya jiwa dalam sestem saraf dan...........
Lengkapnya Download disini
GEJALA-GEJALA KEJIWAAN PADA MANUSIA NORMAL
Diposting oleh Akhmad Mawardi Syahid di 17.34 | Label: PsikologiMeskipun alat untuk menerima stimulus serupa pada setiap individu, interpretasinya berbeda. Untuk menggambarkan perbedaan antara sensasi dengan persepsi, kita bandingkan potret sebuah pemandangan dengan lukisan pemandangan. Potret berupa pemandangan sebagaimana yang diterima alat indera, sedangkan lukisan pemandangan bergantung pada interpretasi pelukis. Dengan kata lain, mata menerima, sedangkan pikiran mempresepsi.
Sensasi tanpa persepsi atau sensasi murni jarang terjadi. Kalau anda mendengar suara aneh, betapapun asingnya, anda segera menghubungkannya dengan sesuatu yang telah anda kenal. Kalau anda melihat suatu objek yang sama sekali aneh dan asing, secara tidak sadar anda akan menghubungkannya dengan suatu bentuk yang telah anda lihat sebelumnya. Sensasi murni mungkin terjadi dalam peristiwa di mana rangsang warna ditunjukkan untuk pertama kali kepada seseorang yang sejak lahirnya buta dan tiba-tiba dapat melihat.
Pada bayi yang baru lahir, bayangan-bayangan yang sampai ke otak masih bercampur aduk, sehingga ia belum dapat membedabedakan benda-benda dengan jelas. Makin besar anak itu, makin baiklah struktur susunan syaraf otaknya, dan bertambahnya pengalaman, anak tersebut mulai dapat mengenal objek-objek satu persatu............
Lengkapnya Download disini
ARUS SUNGAI BALANGAN
Jumat, 12 November 2010 Diposting oleh Akhmad Mawardi Syahid di 21.19 | Label: CerpenRabu, 23 Januari 2008
Aroma tanah basah tersiram hujan ini sudah lama tak kucium, semenjak aku dan ibuku berpindah rumah yang terakhir. Pindah dari rumah kontrakan satu ke kontrakan lainnya itu tradisi dua atau tiga tahunan kami. Kali ini tidak lagi kerumah kontrakan. Rumah warisan, sekalipun kecil untuk seukuran satu keluarga tapi untuk kami berdua lumayan. Setidaknya kami bisa merasa tenang, tidak harus berkemas jika batas waktu sudah sampai atau tidak mampu deal jika nilai kontrakan dinaikan pemiliknya. Ini terjadi semenjak abahku meninggal dunia, ketika usiaku baru tiga tahun. Begitulah cerita mama setiap aku menanyakan figure abah kepadanya.
Lagi pula letaknya cukup strategis, dijantung pasar pusat kota ini. Dahulu aku harus jalan kaki kiloanmeter lalu menyeberang Sungai Balangan baru sampai ketempat ini. Tempat kediaman kakek nenek dan tempat tinggal saudara-saudara mama. Di pasar ini aku membantu mama mem...
Lengkapnya Download disini
2008
matahari tegak tepat di atas kepalaku
coba bernaung di bawah sebatang pohon pisang
sambil memainkan jariku menekan angka-angka
pada telpon seluler mirip mainan anak TK
mengecek mengapa pesan singkat belum jua mau keluar
angka enam puluh enam rupiah tak memadai
untuk dana oprasional pesan singkat
kulihat sekitar siapa tahu ada warung
mungkin secangkir es cendol
santan dengan gula merahnya
dapat mendinginkan tenggorokkan kering dan pahit ini
ku telan juga aroma kesegaran itu
sambil berhalusinasi
perjalanan mendakwahkan ilmu ini
teramat memanjangkan lamunan
disertai ejekan kenaifanku
menguji de.............................. Lengkapnya Download disini
Atas alpa dan lupa yang mendeka
Atas khilaf yang kerap terselip
Atas kesalahan yang selalu terulang
Dan atas dosa-dosa yang sering terlupakan
Duhai Allah, yang sebaik-baik Tuhan adalah Engkau
Sebaik-baik pemelihara adalah Engkau
Dan sejelek-jelek hamba adalah aku
Wahai Pengampun dosa.... Download Lengkapnya disini
2007
lembayung melilit di pohon tinggi
menjamah bulan
bunganya ungu
merah jingga
senja itu
sejak itu
di rumah haru
tak lagi menawarkan keindahannya
muhajat demi muhajat
menampar disetiap kesempatan
pelaminan yang kupat-kapit menawarkan kemesraan
hanya berumur sehari
selamanya seumur jagung
jika pertengkaran mulut ini berlanjut
keluk dapur tak lagi mengiba.... Lengkapnya Download disini
Januari 2008
Guru yang baik….
yang mengajar sambil belajar
Guru yang berhasil…
yang dapat menghasilkan murid yang lebih baik
Guru yang baik dan berhasil…
yang belajar dan mengajar dengan baik untuk menghasilkan yang lebih baik
Download File
Kamis pagi, 17 Januari 2008
Jika tak ingin menerima
Tak usah
Tapi kita jangan terpecah
Biar mengenggam bara
Kita tetap saudara
Bila tak hendak
Biarlah
Asal jangan terpisah
Biar hati tertanak
Kita tetap dangsanak
Ingatlah ….
Ketika kita bermandi peluh
Disaat kita terpaksa berteduh
Ketika harus pulang-pergi pagi-pagi
Ketika harus pulang-pergi tanpa bekal
Kita masih bisa tak m...... Lengkapnya Download disini
2007
Sudah lama
kalian kupahami sebagai anugerah
Gelak…tawa…tangis….
bahkan rintihmu sekalipun
Telah menyatu dengan nadiku
Tatapan matamu…. helaan nafas
ketika tidur
Bahkan keluhan dan pasrahmu
ketika sakit
Menggurat dalam darahku
Sapa… teriak…. kritik….dan protesmu
Tentang caraku
Kendali terampuh
Jalani hidupku
Bersamamu
Duhai buah hati
Wahai belahan jiwa
Biarkan aku turut lapangkan jalanmu
Tunjukkan arah kita
Sejukan mata
Pengembangan Kurikulum PAI
Diposting oleh Akhmad Mawardi Syahid di 20.09 | Label: Pengembangan KurikulumDalam pembahasan filsafat pendidikan, persoalan-persoalan tersebut dapat disederhanakan ke dalam tiga persoalan pokok, yaitu pandangan mengenai realita yang dipelajari oleh metafisika atau ontologi, pandangan mengenai pengatahuan yang di pelajari oleh epistemologi, dan pandangan mengenai nilai yang dipelajari oleh aksiologi, termasuk di dalamnya etika dan estetika.
Lengkapnya Download disini
Penelitian adalah proses, sedangkan hasilnya adalah ilmu.
Kebenaran : Umumnya suatu kebenaran ilmiah dapat diterima karena ada 3 alasan:
- Adanya koheran/Konsisten : Suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut koheran/konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Mis. Ayam akan mati.
- Adanya koresponden: suatu pernyataan dianggap benar jika materi pengetahuan yang terkandung dalam pernyataan tersebut berhubungan atau mempunyai koresponden dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Mis. Ibu kota RI adalah Jakarta.
- Pragmatis: Pernyataan dipercayai benar karena pernyataan tersebut mempunyai sifat fungsional dalam kehidupan praktis. Suatu pernyataan atau suatu kesimpulan dianggap benar jika pernyataan tersebut mempunyai sifat pragmatis dalam kehidupan sehari-hari.
Kebenaran Non Ilmiah: Tidak selamanya penemuan kebenaran diperoleh secara ilmiah, kadangkala kebenaran dapat ditemukan melalui proses non ilmiah seperti:
- Penemuan kebenaran secara kebetulan
- Penemuan kebenaran secara akal sehat
- Penemuan kebenaran melalui wahyu
- Penemuan kebenaran secara intuitif
- Penemuan kebenaran secara trial dan error
- Penemuan kebenaran melalui spekulasi
- Penemuan kebenaran karena kewibawaan
Ini selimut untuk dinginmu
kuhangatkan dengan cinta biasa
sisipkan kata cinta diantara celah kasih
cairkan kebekuan suasana
Bingkisanmu luar biasa dari hari ke hari
sulit mencari hari kita alfa untuk bercinta
perlakuanmu manjakan jiwa raga
disetiap musim kau getarkan jiwa
menggugahku tuk slalu bersama
dengar ini wajar terjadi
kau hadiahkan kasih tanpa kata
kau hadiahkan sayang tanpa tanda baca
kau hadiahkan bahagia
ketika ku mulai menimbang rasa
kucoba belajar dekat
lebih dekat
sedekat darah dengan urat
kucoba berlatih tulus
setulus embun mengantar fajar
Terbirit-birit aku dikejar kata
karena janji mengejar karya
dia telah menandai
dan mendanai hidupku
Sulit kumembeda
sedang dibalut
atau aku telah terbelit
Tak ada pilihan
untuk sekedar bermanja
jika ada kemurahan
tertahan rasa
ditenggorokkan saja
tersedak
terceguk
terikat
atau terjerat
Kasianku pada raga
ibaku pada jiwa dipermainkan
harusnya kupunya tanda baca
untuk mencari jeda
disetiap pelafalannya