SYEKH SITI JENAR
Versi Ki Sosrowijaya
LAGI-LAGI saya menemukan kisah
Syekh Siti Jenar dalam versi lain. Kali ini saya mengajak Anda mencermati Serat
Syekh Siti Jenar menurut Bratakesawa yang digubah oleh Ki Sosrowijaya. sebagaimana
di kutip MB.Rahimsyah AR (2011). Dalam buku Babad sebagaimana telah kita
bicarakan sebelumnya diceritakan bahwa pada waktu Sunan Bonang memberi
pelajaran hikmah iktikad kepada Sunan Kalijaga di dalam perahu, perahu bocor
dan kemudian di tambal dengan tanah liat atau lumpur merah, yang secara
kebetulan terdapat seekor cacing. Seekor cacing yang mampu memahami hikmah
iktikad sehingga mengantarkannya pada penjelmaan menjadi manusia. Oleh Sunan
Bonang diangkat menjadi wali dan diberi nama Syekh Siti Jenar. Kurang lebihnya
demikian.
Dalam
naskah beraksara Jawa dan ditulis tangan, sebagaimana yang tersimpan di museum
Redyapustaka diceritakan bahwa
Al kisah,
ada seorang wali yang hebat,
semula berasal dari rakyat kecil,
kemudian bisa mencapai diksa,
atas tuntunan Yang Mahatahu,
Sunan Bonanglah penyebabnya,
tatkala mengajar ilmu wirid,
pada Sunan Kalijaga,
naik perahu di tengah rawa.
Siti Jenar ikut mendengar
Syekh Siti Jenar yang tercipta dari
cacing dalam beberapa versi Babad ternyata menurut Bratakesawa tidak demikian.
Cacing dimaksudkan adalah makna dari kalangan rakyat jelata atau wrejid bangsa sudra.[S3J]
0 komentar:
Posting Komentar